Kehadiran TKA Bagai Pedang Bermata Dua bagi Indonesia
Maraknya kehadiran TKA di Tanah Air khususnya dari Tiongkok dikritisi oleh Wakil Ketua Komisi X DPR Sutan Adil Hendra. Menurut politisi yang akrab disapa SAH itu, fenomena TKA dari Tiongkok ibarat pedang bermata dua bagi Indonesia.
“Positifnya bisa memacu tenaga kerja kita bersaing dan memacu diri untuk lebih terampil. Hanya saja dampak negatifnya, jika banyak tenaga kerja kita tak siap, pangsa tenaga kerja kita akan di ambil alih oleh mereka,” kritisi Sutan, dalam rilisnya kepada Parlementaria, Kamis (5/01/2017).
Melihat fenomena itu, Politisi F-Gerindra itu meminta Pemerintah untuk segera merespon. Apalagi, TKA dari Tiongkok itu rata-rata menguasai level pekerjaan teknis dan mekanis, yakni memiliki keterampilan seperti montir di pabrik dan alat berat.
“Kondisi ini harus kita sikapi dengan cara merevitalisasi sekolah vokasi untuk lebih produktif menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai,” imbuh Sutan.
Karena, masih kata Sutan, jika Indonesia terlambat mempersiapkan sumber daya terampil melalui politeknik atau pendidikan vokasi lainnya, Sutan khawatir hanya butuh dalam satu dasawarsa saja, pasar tenaga kerja Tanah Air akan dikuasai oleh tenaga kerja luar.
“Ini bahaya jika tenaga kerja asing lebih unggul di negara kita, maka daya saing industri kita akan lemah karena tergantung kemampuan orang lain,” tegas politisi asal dapil Jambi itu.
Menyikapi hal ini, Sutan mengaku pihaknya akan memanggil Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dalam waktu dekat ini, untuk membahas perluasan, penguatan dan pembinaan sekolah vokasi bagi penyiapan tenaga kerja terampil Indonesia. Tak ketinggalan, Komisi X juga akan mengundang beberapa kepala daerah untuk membantu program antisipasi tenaga kerja asing melalui pendidikan vokasi.
“Minimal ada regulasi di daerah yang mewajibkan kerjasama antara industri dan politeknik baik dalam bentuk magang ataupun kerjasama keahlian lain,” tutup Sutan sembari menegaskan jangan sampai masyarakat menjadi penonton di negeri sendiri. (sf) foto : arief/hr.